Wednesday, February 8, 2012

Berburu Tahu Kok Hingga ke Milan

Ternyata bukan Milan di Italia. Melainkan Mi Lan. Begitulah warung ini bernama. Dan, adanya tahu kok di warung ini pastilah mengindikasikan bahwa masakan yang disajikan adalah khas Bangka.



Rumah makan ini berlokasi di kawasan restaurant row-nya kompleks perumahan Green Ville di Jakarta Barat. Banyak rumah makan berderet-deret. Bahkan, yang menyajikan masakan khas Bangka di sini tidak hanya diwakili oleh Mi Lan. Hebatnya, Mi Lan tidak hanya ramai oleh para tamu yang makan di tempat (dine in), melainkan juga mereka yang pesan bungkus untuk dibawa pulang, maupun untuk layan antar (delivery).

Di bagian depan, tampak proses pembuatan serabi khas Bangka, dimasak di atas cobek tanah liat, sehingga menghasilkan aroma dan tekstur yang khas. Sebetulnya, serabi seperti ini ada di mana-mana di antero Nusantara. Serabi khas Bangka memakai dua jenis kinca (saus manis), yaitu: kinca durian, dan kinca pandan. Kualitas serabi kinca durian Mi Lan (Rp 10 ribu per porsi isi dua) harus diacungi jempol. Mak nyuss!

Serabi dari tepung beras ini terasa mulus, lembut, dengan kinca durian yang menyemburatkan sedikit aroma tempoyak. Sungguh cantik dan tepat untuk snack di sore hari. Kudapan lain yang disarankan adalah ketan durian, sagu gunting, otak-otak, pempek, laksa, dan lain-lain. Jangan lupa, pempek khas Bangka memakai saus cuka campur tauco.

Sajian lain yang saya puji dari Mi Lan adalah lempah. Ini adalah masakan yang sangat mirip asam pedas di Riau, pindang di Palembang, maupun tom yam di Thailand. Di Bangka dikenal dua jenis lempah, yaitu lempah darat dan lempah laut. Mudah ditebak, lempah darat isinya sayur, sedang lempah laut pasti dengan ikan laut. Di Mi Lan, lempah yang ditawarkan memakai ikan tenggiri atau ikan pari. Aroma blacan (trasi) menguar lembut, menguatkan citarasa gurih-asam-pedas yang sungguh memukau. Nanas manis-asam yang diiris tipis menambah kesegaran kuahnya. Lempah tenggiri dan ikan pari dibandrol Rp 30 ribu per porsi besar.

Jangan lupa, bila sedang musim kulat pelawan di Bangka sana, di Mi Lan pun dapat dipesan lempah kulat ayam yang sungguh menggoyang lidah. Kulat pelawan adalah jamur yang tumbuh di pohon pelawan. Jamurnya hanya tumbuh setahun sekali. Biasa dijual dalam keadaan kering. Rasanya sangat khas. Kenyil-kenyil!

Makanan khas Bangka yang ditawarkan antara lain adalah: tahu kok (bakso tahu), tahu cau (tahu pong/goreng), ikan masak kuah sereh, ikan pari masak cabe. Maaf, juga tersedia berbagai makanan non-halal khas Bangka, seperti: lapchiong, samcan, cukiok pit, khew nyuk, songsui, chaw koi cip, dan lain-lain.

Karena menyajikan berbagai masakan sarapan, Mi Lan buka sejak pukul 7 pagi hingga 9 malam. Ayo, berangkat!
dikutip : detik.com

0 comments:

Post a Comment

 
Photography Templates | Slideshow Software