Saturday, May 5, 2012

Melayu & China Pengaruhi Kuliner Bangka






KULINER Bangka secara perlahan mulai dikenal masyarakat luas. Dilihat asal-usulnya, kuliner Bangka dipengaruhi kebudayaan Melayu dan China yang membuat kulinernya semakin kaya.

"Itu proses peranakan. Jadi awalnya dari Palembang, banyak makanan Bangka merupakan hasil laut, kemudian dari kuliner China dan Melayu. Ketiganya dikombinasikan, itu sudah ada dari nenek moyang kita," jelas M. Fitno, pemilik Restoran Kampoeng Bangka, kepada Okezone di kawasan Panglima Polim, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Dijelaskannya, Bangka merupakan pulau kecil yang berada di tengah-tengah dua pulau besar di Indonesia, yaitu Pulau Sumatera dan Kalimantan. Faktor lingkungan alam yang didominasi alam pantai membentuk karakter masyarakat yang ramah sebagai ciri bangsa Melayu.

"Karena pada awalnya berada satu kesatuan dengan Palembang, maka kuliner Bangka setidaknya memiliki khas Melayu. kita ketahui masyarakat Sumatera paling banyak berasal dari Melayu," lanjutnya.

Sementara itu, menurutnya, pengaruh China pada kuliner Bangka sudah ada sejak awal abad ke-17. Bangsa China ketika itu merupakan bangsa pendatang yang bekerja sebagai penggali tambang timah. Mereka telah melebur sempurna dengan penduduk asli sehingga berkembang menjadi kelompok etnis besar dan memberikan akulturasi budaya.

"Masuknya bangsa China otomatis membuat kuliner Bangka semakin memiliki banyak rasa yang berkolaborasi dengan suku Melayu dan Palembang," tuturnya.

Tidak hanya itu, kekuatan kuliner Bangka terletak pada faktor alami yang sangat kuat. Menurut Fitno, kuliner Bangka diolah dari tumbuhan yang hidup di daerahnya.

"Kuliner Bangka lebih mengkesplorasi sumber alam yang ada, terutama laut dan tumbuh-tumbuhan, seperti alar keladi, akar talas, dan ikan. Olahannya, seperti otak-otak, pempek," tutupnya.


okezone.com

0 comments:

Post a Comment

 
Photography Templates | Slideshow Software