Tuesday, May 1, 2012

Tiga Pembeda Kuliner Asia & Eropa






WILAYAH Asia dan Eropa memiliki kuliner khas dan budaya makan berbeda. Setidaknya, terkandung tiga hal berbeda di antara keduanya.

"Meskipun sama-sama mengonsumsi makanan, tetapi baik Asia maupun Eropa memiliki perbedaan yang mencolok. Ada tiga perbedaannya, yaitu faktor budaya, lidah, dan kebiasaan," jelas Chef Bara Pattiradjawane kepada Okezone di Social House, Grand Indonesia, Jakarta, baru-baru ini.

Chef Bara memaparkan faktor pertama yang merupakan penyebab berbedanya cara atau tradisi makan di kedua benua. "Cara makan berbeda, belum lagi proses memasak jauh lebih lama orang Asia, sementara orang Eropa masak hanya sebentar, contoh rendang yang harus diproses selama enam jam. Kita juga, semua lauk dimakan berbarengan," ungkapnya.

Selain karena faktor budaya, ada juga faktor lain yang menyebabkan cara makan berbeda. Faktor tersebut adalah kebiasaan makan yang menurutnya sulit diubah.

"Selain budaya, ada faktor kebiasaan. Makanan Indonesia dimasak lama agar bisa awet, ambil contoh rendang yang bisa untuk bekal perjalanan jauh karena enggak gampang basi," lanjutnya.

Faktor ketiga adalah lidah. Masyarakat Asia dan Eropa memiliki selera berbeda sehingga makanan punya banyak ragam bentuk serta rasanya. "Orang Indonesia belum kenyang kalau belum makan nasi. Sementara, orang Jepang harus makan mi, dan contoh lainnya. Ini budaya yang tidak bisa diapa-apakan, tapi kalau kita ingin mengadaptasi cara Eropa, tidak masalah," tutupnya.

okezone.com

0 comments:

Post a Comment

 
Photography Templates | Slideshow Software