Tuesday, December 13, 2011

Ditendang Kaki Kambing Racikan Bang Oong

Hujan dan dingin seperti saat ini semangkuk sup kambing agaknya jadi pengusir dingin yang tepat. Sup kambing legendaris ini berkuah putih panas mengepul. Irisan bagian kaki dan daging kambing yang kinyil-kinyil empuk sangat menggoyang lidah. Aroma rempahnya juga terhirup wangi. Sluurp... aduh enaknye!

Cuaca hujan gerimis dan sup kambing kayaknya jadi jodoh serasi. Kalau menyebut sup kambing Betawi memang ada dua jenis yang banyak dijual. Yang berkuah bening dengan sedikit taburan daun bawang dan bawang merah goreng dan yang berkuah putih.

Sejak tahun 70-an Jl.Biak, Roxy memang menjadi pusat penjual sup kambing. Di kawasan ini banyak bertebaran rumah makan dan warung tenda menjual sup kambing. Seperti halnya di kawasan Jl. Kendal Jakarta Pusat. Kalau ingin makan sup kambing Betawi yang enak, dua lokasi itulah yang selalu dituju. 12BET

Sup kambing bening atau berkuah putih keduanya sama enak. Tergantung selera saja. Di kawasan Roxy yang kondang adalah sup kambing Oong Junaedi dan Dudung. Konon Dudung yang lebih kondang sekarang, dulunya belajar meracik sup dari bang Oong. Kini kedua brand sup kambing ini juga sudah ada di beberapa mal besar di Jakarta.

Bumbu yang dipakai buat meracik kuah sup sebenarnya sangat sederhana, kayu manis, merica, kapulaga dan garam. Kuah putihnya berasal dari susu sapi. Jadi kaldu daging direbus dengan susu bubuk fullcream sehingga putih gurih. Jauh lebih ringan enak dibandingkan kuah santan.

Sup kambing Oong ini juga diracik dengan cara tertentu. Kaki kambing yang sudah direbus empuk berikut tulang-tulangnya di taruh dalam wadah terpisah dengan daging, jeroan dan torpedo yang direbus empuk. Khusus untuk otak kambing dibungkus dengan daun pisang dan ditaruh dalam wadah terpisah. 12BET

Kalau mau memesan, tinggal dipilih bagian kambing apa saja yang diinginkan. Selanjutnya pelayan akan memotong-motong jadi ukuran kecil. Potongan daging, kaki dan jeroan ini kemudian dibilas berkali-kali dalam kuah susu yang ada dalam panci besar. Meurut si pelayan supaya potongan daging dan jeroannya jadi panas. Karenanya ditimba-timba atau disiram dengan kuah susu berkali-kali.

Selanjutnya, dalam mangkuk terpisah, diracik garam, merica, sedikit kecap manis,sedikit penyedap dan cuka aren. Potongan daging dan kaki kambingpun di taruh di atasnya berikut irisan tomat. Barulah disiram kuah susu yang panas. Atasannya alias toppingnya, irisan daun bawang, emping yang dimemarkan dan satu sendok teh minyak samin.

Aromanya sangat gurih wangi, sementara minyak samin yang mulai meleleh membentuk genangan minyak tipis di permukaan sup sambil menebar aroma wangi gurih. O,ya sebelum mulai makan, sup harus diaduk dulu supaya semua bumbu yang ditaruh di dasar mangkuk tercampur rata dan larut dalam kuah susu yang panas. 12BET

Sluurp.. rasanya gurih enak dengan aroma wangi rempah. Dagingnya empuk lembut, demikian juga dengan lapisan kulit kenyal kaki kambingnya. Kinyil-kinyil, sedikit kenyal dan enak. Tak ada jejak aroma tajam daging kambing. Renyahnya daun bawang, emping dan potongan tomat melengkapi kelezatan sup ini.

O,ya kalau ingin lebih afdol bisa ditambahkan sambal rawit dan acara timun wortel yang tersedia di meja. Kalau kurang renyah, emping goreng pun tersedia buat melengkapinya. Pasangan yang pas buat sup kambing tentu saja sate kambing.

Sate kambingnya juga tak mengecewakan. Potongan dagingnya tak berapa besar, empuk dan dipanggang cukup kering. Disajikan dengan irisan tomat, bawang merah, cabai rawit plus sedikit kecap manis. Karena tak berlemak maka satenya juga tak terlalu gurih. 12BET

Dari segi kuliner sepertinya sup gaya bang Oong ini merupakan inkulturasi sup gaya Timur Tengah yang memakai susu segar bukan santan dengan bumbu minimalis. Yang menggelitik rasa ingin tahu saya justru kata 'de rio' yang ditempelkan di depan nama Oong Junaedi. Mungkin saja sebagai tanda kalau sup ini berasal dari daerah Jakarta kota.

Dikutip dari: detik.com

0 comments:

Post a Comment

 
Photography Templates | Slideshow Software