Saturday, December 17, 2011

Kerak Telor Gurih Temani 'Sedapnya' Malam

ACENG (39), seorang penjual kerak telor, setiap hari menjajakan dagangannya dengan menggelar gerobak di depan Cafe Batavia, dalam kawasan wisata kota tua Jakarta. Sebagai penganan khas Betawi, kerak telornya cukup diracik secara manual.

Bahan dasar kerak telor ada dua macam, yakni telur ayam dan telur bebek. Pelanggan dipersilakan memilih mana yang disuka.

"Telur bebek lebih empuk dan lebih besar, rasanya bagi sebagian orang lebih gurih, tapi ada juga yang merasa amis," kata Aceng memberi tip ala kadarnya. 12BET

Okezone pun memesan dua porsi kerak telor bebek dan ayam. Kami menunggu sambil menyaksikan bagaimana kerepotan Aceng menempuh proses memasak kudapan kuno yang konon berasal dari zaman Si Pitung ini.

Kuali segera dipanaskan, bahan bakarnya serabut kelapa. Aceng melayani dalam  kecepatan ekstra. Sebutir telur dipecahkannya dalam kuali panas. 12BET

Telur dalam kuali dibolak-balik, dicacah, kemudian dicampur beras pulut, dibubuhi serundeng, ditebarkan garam, diserakkan udang kering, dan ditaburi bawang merah.

Seketika itu juga, kerak telor ala Aceng tersaji di depan mata. Tak sabar menunggu dingin, selagi panas dan membayang sisa kepulan asapnya, tangan pun langsung mencomot.

Rasanya, seperti sudah tergambar sebelumnya di ujung liur, gurih nian! Adukan antara serundeng, beras pulut, garam, ebi, dan bawang merah menemukan kealotan khas telor goreng tak berminyak. Malam terasa lebih 'gurih'. 

Dikutip dari: okezone.com

0 comments:

Post a Comment

 
Photography Templates | Slideshow Software