Thursday, December 8, 2011

Tambuah Ciek! Randang Itam Plus Ikan Bilih Asok

Menu Padang Peranakan ini disajikan dengan sentuhan modern. Si randang itam tampak menggiurkan, berbalut bumbu kehitaman yang royal cocok dengan ikan bilih asok yang krenyes renyah. Dimakan basamo nasi sayo dan sambal lado mudo yang pedas menggigit, lamak rasanyo! Taruhan12BET



Kehadiran Marco's Bofet yang terletak di Setiabudi One memberikan pengalaman makan yang beda, khususnya bagi penggemar makanan Minang. Sekilas nama restoran ini memang berbau Italia. Padahal nama Marco sebenarnya berasal dari nama sang chef, sedangkan 'bofet' merupakan sebutan orang Padang untuk kedai minuman. Tapi seiring waktu pemakaian kata 'bofet' juga sudah mulai dikenal luas sebagai kedai yang menyajikan makanan.Taruhan12BET

Di bagian depan pengunjung akan disambut oleh poster Chef Marco yang juga berfungsi sebagai tempat order 'take away'. Sedangkan etalase berfungsi sebagai tempat menaruh berbagai hidangan yang dijejerkan dalam wadah-wadah beralas daun pisang. Saat melongok ke etalase berbagai menu seperti Telok Berendo, Ikan Bilih, Randang Itam, Paru Goreng, dan Bebek Lado Ijo tampak menggugah selera.

Interior di Marco's Bofet ditata dengan sentuhan minimalis modern, berbeda dengan restoran Padang yang pada umumnya ditata sederhana. Beberapa sentuhan jadoel hadir lewat pernak-pernik berupa wajan, penggorengan, teko bercorong panjang yang berbahan kuningan. Di salah satu sudut juga terdapat foto-foto hitam putih dengan latar susana kota Padang.Taruhan12BET

Hidangan tidak langsung disajikan di atas meja, tetapi ditulis pada selembar buku menu yang berulisan 'Old Padang Recipes'. Rupanya, meski menampilkan suasana modern tetapi menunya tetap memakai resep otentik. Beberapa menu langsung menarik perhatian saya, seperti Randang Itam, Dendeng Batokok, Pete Kacamata, Ikan Bilih Asok, dan Ikan Pari Panggang Pacak. Uniknya lagi tiap-tiap menu yang ditawarkan tertera asal kotanya. Kalau bingung memilih minuman, ada rekomendasi minuman yang pas di tiap menu. Sungguh menarik memang ide sang chef.

Meski semua tampak menggiurkan, akhirnya pilihan saya jatuh pada Randang Itam, Ikan Bilih Asok, dan Ayam Goreng Pane. Untuk pilihan nasinya ada dua, yaitu nasi biasa dan nasi sayo yang disajikan komplet bersama sayuran. Untuk ayam goreng saya harus menunggu sekitar 10 menit. Sedangkan menu lainnya langsung disajikan dalam porsi-porsi mungil pas untuk dinikmati sendiri.

Seporsi nasi sayo tersaji dalam wadah stainless bergaya India beralas daun pisang. Nasi ini dicetak tinggi dan disiram kuah gulai dan ditaburi serundeng hmm... harumnya sungguh menggoda selera. Di sekelilingnya ditaruh kerupuk aci berwarna pink, sambal merah, sambal ijo, dan bumbu rendang, serta sayur gulai kol dan kacang panjang.

O ya, sebelum makan saya pun mengintip selembar kertas yang berisi instruksi cara memakan di Marco's Bofet. Kertas tersebut sekaligus berfungsi sebagai alas makan. Pertama, pilih kuah sesuai selera, tuang ke dalam sepiring nasi bersama dendeng ragi, aduk jadi satu bersama sambal sambal ijo/merah. Wah, mantab!

Ayam goreng Pane yang harum ini bumbunya bawang sederhana. Dagingnya empuk dengan bagian luar terasa gurih garing. Sedangkan rendang itam seperti namanya, bumbunya kehitaman wah... sangat enak dimakan dengan nasi yang pulen. Di Padang rendang dengan bumbu itam memang jadi ciri khas Bukittinggi. Menikmati si bumbu rendang dengan nasi putih saja sudah enak... apalagi kalau dinikmati langsung dengan tangan. Wouww, dijamin tambuah ciek!

Untuk Ikan bilih Asok asli Bukit Tinggi disajikan dalam mangkok kecil. Ikan mungil berukuran 4-6 cm ini digoreng kering sehingga rasanya krenyes renyah. Ikan bilih dari danau Singkarak ini ukurannya lebih kecil dari yang di Sumatera Utara. Dicampur dengan sambal ijo yang memberikan sensasi krenyes dan lamat-lamat pedas di mulut.

Buat penggemar pedas, mungkin rasa sambal ijo/merah di Marco's Bofet ini tidak terlalu nonjok pedasnya. Mungkin itulah yang membuat hidangan Padang Peranakan racikan chef Marco ini mampu merangkul para tamu asing. Selain itu nasi yang disajikan memang tidak sebanyak porsi di restoran Padang umumnya. Pantas saja si bule di meja sebelah sukses menghabiskan dua piring nasi tanpa sisa.Taruhan12BET

Seporsi Randang Itam dan Ayam Goreng Pane masing-masing dihargai Rp 20.000,00, sedangkan Ikan Bilih Asok Rp 18.000,00 dan Rp 15.000,00 untuk nasi sayo. Kalau perut masih belum kekenyangan, cobalah juga memesan martabak kelapa atau es durian sebagai penutup.Taruhan12BET

dikutip : detik.com

0 comments:

Post a Comment

 
Photography Templates | Slideshow Software