Sunday, February 12, 2012

Pizza Renyah dengan Aroma Oregano yang Menawan

Tidak mudah menemukan pizza yang memuaskan selera di Indonesia. Bagi saya, pizza yang cocok dengan lidah saya adalah pizza dengan roti (crust) yang tipis, garing, dan renyah, dengan topping yang tidak terlalu berat.

Belum lama ini, ketika berjalan-jalan di Plaza Senayan, di bagian menuju tempat parkir di belakang – semula merupakan bagian yang menjual mebel dan dekor rumah – ternyata kini ada dua tempat kafe yang cukup happening. Yang satu bernama Monologue, sebuah kedai kopi casual yang tampak sudah punya tamu tetap. Yang satu lagi, tepat di seberangnya, adalah sebuah kafe yang menyajikan masakan casual Italia. Luca.

Tempatnya ditata secara minimalis. Cozy. Cocok untuk bersantai sambil "cuci mata" memandangi pengunjung Plaza Senayan yang banyak lalu-lalang di lintasan ini.


Daftar menu-nya tidak terlalu luas, tetapi cukup lengkap dalam arti mulai dari appetizers (antipasti), piring pertama (pasta, risotto), piring kedua (sajian utama), dan pencuci mulut (desserts). Di bagian antipasti (Rp 38-56 ribu) terdaftar beberapa favorit saya, antara lain: carpaccio, bresaola with melon, bruschetta, dan caponata.

Caponata adalah masakan khas Sicilia terbuat dari terong. Tetapi, di Italia juga ada capponata (dengan dua "p") yang artinya adalah seafood salad.

Untuk piring pertama (primi piatti) tampak ciri khas De Luca yang tampaknya memang menekankan pada sajian ringan. Tampaknya, hidangan jenis ini pulalah yang disukai para pelanggannya. Pilihannya adalah: pasta (Rp 52-78 ribu), risotto (Rp 68-72 ribu), dan pizza (Rp 56-78 ribu).

Bagi yang memerlukan porsi yang lebih mantap, De Luca ternyata juga menyajikan bistecca alla fiorentina yang terkenal itu. Tetapi, bila di Florence sana bestiknya memakai daging yang seberat setengah kilo lebih, di sini hanya berukuran 150 gram saja (Rp 128 ribu). Cukuplah untuk porsi icip-icip.

Saya memesan Bresaola Pizza (Rp 78 ribu). Bresaola adalah daging mentah yang diawetkan dengan cara membubuhkan garam dan diangin-anginkan sampai kering (air dried) selama 2-3 bulan. Biasanya, sebelum diproses untuk dikeringkan, daging mengalami proses pembuangan lemak (defatting) agar tidak menjadi tengik (rancid).

Biasanya, daging yang dikeringkan menjadi bresaola adalah daging sapi dan daging kuda. Daging kering ini kemudian disayat setipis kertas dan siap dimakan. Bisa dimakan dengan dililitkan pada seiris melon sebagai appetizer. Bisa juga dimakan sebagai pelapis roti.

Aroma oregano yang sangat cantik datang mendahului pizza pesanan saya. Pizza-nya persis seperti yang saya ingini. Rotinya tampak tipis dan garing. Topping-nya pun tidak berlebihan. Tampak olesan tipis saus tomat dan selapis lelehan keju. Beberapa lembar breasola ditebar di atasnya.

Aroma yang menggoda itu sungguh melengkapi citarasa yang mendekati kesempurnaan. Mak nyuss! Crust-nya renyah. Rasa oregano terjejaki pada saus tomatnya yang lezat. Seporsi pizza ini saya habiskan tanpa merasa bersalah karena kekenyangan. Porsi yang sungguh tepat untuk makan siang santai di tengah pekerjaan lain yang masih harus diselesaikan.

dikutip : detik.com

0 comments:

Post a Comment

 
Photography Templates | Slideshow Software