Nomor satu paling disukai orang karena istimewa. Jika semua bahan berkualitas nomor satu ada dalam satu piring sup ikan ini mulutpun tak bisa berkomentar. Renyah, lembut gurih dan segar! Mulus meluncur di tenggorokan. Speechless!
Puluhan buku ditulis dalam berbagai bahasa tentang dua tokoh Cina, Mao Zedong dan Zhou En Lai. Lepas dari ideologi komunisnya kedua tokoh ini termasuk piawai dalam memilih makanan. Mao Zedong yang suka makan dagingpun pada suatu saat berubah menjadi sangat gemar makanan sehat.
Demikian juga Zhou En Lai sang perdana menteri pertama yang sangat menyukai sayuran segar terutama sup. Sup bening dengan sayuran merupakan kegemarannya untuk memulai santapan. Banyak hidangan yang menjadi favorit kedua tokoh Cina itu yang kini diperkenalkan pada banyak orang di dunia.
Termasuk chef John Chu dari Pearl Chinese Restaurant JW Marriott Hotel Jakarta. Chef John secara khusus membuat kreasi set menu dengan inspirasi hidangan favorit kedua tokoh tersebut. Itulah yang terbukti saat piring oval berisi sup ikan tersaji mengepul di meja.
Ikan kerapu bintang yang sedikit kecokelatan digenangi kuah bening kecokelatan. Dengan topping irisan batang sawi putih, daun ketumbar, daun bawang dan jahe. Aromanya gurih wangi. Benar saja dugaan saya, seperti dijelaskan oleh Chef John Chu. Ikan kerapu digoreng dalam minyak panas sebentar hingga mengering bagian luarnya.
Setelah itu barulah disiram kaldu dan sayuran. Ikannya harus segar (baca hidup) sehingga gurih renyah di bagian luar dan lembut di bagian dalam. Kuahnyapun hanya semburat gurih. Sawi dan daun ketumbar yang renyah menjadi pelengkap yang prima. Tak heran jika almarhum Mao menyukai makanan seperti ini. Diolah dengan bahan segar, berbumbu minimal tetapi dengan rasa alami yang jempolan.
Kalau Mao menggemari sayuran dan ikan maka Zhau En Lai sangat menyukai sup. Sup berkaldu bening dengan kol atau lobak, berbumbu sederhana merupakan favoritnya. Untuk sup, chef John Chu memilih sirip ikan dan kepiting sebagai isiannya. Supnya orannye kemerahan kental. Sirip ikan yang lembut dan daging kepiting segar menjadi isiannya.
Ada sedikit rasa pedas dalam sup yang kental dan lembut ini. Kalaupun tak dimakan sebagai pembuka, isiannya yang padat cukup mengenyangkan. Khusus dalam sajian ini sang chef memberi nama 'The Signature Set Menu'. Selain makanan kegemaran para tokoh politik Cina ini, dalam rangkaian menu ada kejutan lain yang dibuat oleh chef.
Hidangan klasik Cina dipadu dengan hidangan fusion Cina. Ada serangkaian cold dish terdiri dari tuna panggang dengan saus salsa, tiram dalam jelly dan asparagus berbalut daging deng saus teriyaki. Juga dalam hidangan utama lainnya, seperti Lamb Chops dengan saus mint ala oriental. Lamb chops dibalut saus mint yang asam segar. Sangat serasi dengan daging kambing yang empuk berbalut sedikit lemak.
Jadi hidangan Cina pun tak terbatas pada Canton dan Peking Duck saja. Ada inovasi beragam rasa yang tak membosankan. Kejutanpun diberikan sang chef dalam sajian penutup yang lengkap. Mousse bersaus mangga, bubur ketan hitam, pancake durian dan potongan buah segar. Semuanya disajikan dalam ukuran mini yang membuat petualangan rasa makin asyik. Sekali-sekali boleh lho mencicipi citarasa nomor satu. Yang ini tak perlu jadi orang nomor satu di negeri ini lho!
diktuip : detik.com
Puluhan buku ditulis dalam berbagai bahasa tentang dua tokoh Cina, Mao Zedong dan Zhou En Lai. Lepas dari ideologi komunisnya kedua tokoh ini termasuk piawai dalam memilih makanan. Mao Zedong yang suka makan dagingpun pada suatu saat berubah menjadi sangat gemar makanan sehat.
Demikian juga Zhou En Lai sang perdana menteri pertama yang sangat menyukai sayuran segar terutama sup. Sup bening dengan sayuran merupakan kegemarannya untuk memulai santapan. Banyak hidangan yang menjadi favorit kedua tokoh Cina itu yang kini diperkenalkan pada banyak orang di dunia.
Termasuk chef John Chu dari Pearl Chinese Restaurant JW Marriott Hotel Jakarta. Chef John secara khusus membuat kreasi set menu dengan inspirasi hidangan favorit kedua tokoh tersebut. Itulah yang terbukti saat piring oval berisi sup ikan tersaji mengepul di meja.
Ikan kerapu bintang yang sedikit kecokelatan digenangi kuah bening kecokelatan. Dengan topping irisan batang sawi putih, daun ketumbar, daun bawang dan jahe. Aromanya gurih wangi. Benar saja dugaan saya, seperti dijelaskan oleh Chef John Chu. Ikan kerapu digoreng dalam minyak panas sebentar hingga mengering bagian luarnya.
Setelah itu barulah disiram kaldu dan sayuran. Ikannya harus segar (baca hidup) sehingga gurih renyah di bagian luar dan lembut di bagian dalam. Kuahnyapun hanya semburat gurih. Sawi dan daun ketumbar yang renyah menjadi pelengkap yang prima. Tak heran jika almarhum Mao menyukai makanan seperti ini. Diolah dengan bahan segar, berbumbu minimal tetapi dengan rasa alami yang jempolan.
Kalau Mao menggemari sayuran dan ikan maka Zhau En Lai sangat menyukai sup. Sup berkaldu bening dengan kol atau lobak, berbumbu sederhana merupakan favoritnya. Untuk sup, chef John Chu memilih sirip ikan dan kepiting sebagai isiannya. Supnya orannye kemerahan kental. Sirip ikan yang lembut dan daging kepiting segar menjadi isiannya.
Ada sedikit rasa pedas dalam sup yang kental dan lembut ini. Kalaupun tak dimakan sebagai pembuka, isiannya yang padat cukup mengenyangkan. Khusus dalam sajian ini sang chef memberi nama 'The Signature Set Menu'. Selain makanan kegemaran para tokoh politik Cina ini, dalam rangkaian menu ada kejutan lain yang dibuat oleh chef.
Hidangan klasik Cina dipadu dengan hidangan fusion Cina. Ada serangkaian cold dish terdiri dari tuna panggang dengan saus salsa, tiram dalam jelly dan asparagus berbalut daging deng saus teriyaki. Juga dalam hidangan utama lainnya, seperti Lamb Chops dengan saus mint ala oriental. Lamb chops dibalut saus mint yang asam segar. Sangat serasi dengan daging kambing yang empuk berbalut sedikit lemak.
Jadi hidangan Cina pun tak terbatas pada Canton dan Peking Duck saja. Ada inovasi beragam rasa yang tak membosankan. Kejutanpun diberikan sang chef dalam sajian penutup yang lengkap. Mousse bersaus mangga, bubur ketan hitam, pancake durian dan potongan buah segar. Semuanya disajikan dalam ukuran mini yang membuat petualangan rasa makin asyik. Sekali-sekali boleh lho mencicipi citarasa nomor satu. Yang ini tak perlu jadi orang nomor satu di negeri ini lho!
diktuip : detik.com
0 comments:
Post a Comment