Friday, May 25, 2012

Nasi Kucing Sambal Geledek, Pedasnya Gak Ngeledek!


BAGI penggemarnya, makanan apapun yang dilengkapi dengan sambal pasti akan menghasilkan santapan lezat. Salah satunya ketika disandingkan dengan nasi kucing.

Apapun makanannya, sambal tidak boleh terlewat, begitu prinsip penyuka sambal kala bersantap. Pemikiran sederhana inilah yang ditangkap oleh Nia, pemilik kedai Nasi Kucing Sambal Geledek.

Cerita berawal dari kesukaan Nia meracik sambal untuk suami tercinta. Pada 2001, tercetus idenya untuk membuka usaha kuliner yang berhubungan dengan sambal. Ketika itu, selama sepakan Nia meniatkan diri untuk meracik sambal yang pas guna menjadi andalan usahanya. Sang suami adalah patokannya membuat sambal.

"Patokan saya suami, kalau dia bilang enggak pedas, saya eksperimen lagi sampai pas pedasnya menurut dia, dan pas rasa bumbu yang lainnya," tuturnya kepada Okezone, ketika ditemui di stan Nasi Kucing Sambal Geledek, Jakarta Fashion and Food Festival (JFFF) 2012, La Piazza, Kelapa Gading, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Racikan sambal yang pas pun didapat, lalu dinamakannya dengan sambal geledek. Ketika sambal geledek berhasi tercipta, Nia belum memikirkan menu yang akan dikombinasikan dengan sambal tersebut. Terpenting prinsipnya, usaha kuliner miliknya haruslah mengeluarkan dana sedikit, dekat dengan segmen anak muda, dan harganya tidak terlalu mahal. Pilihannya adalah nasi kucing, hingga usaha kulinernya dinamakan Nasi Kucing Sambal Geledek.

Apa rahasia sambal geledek ala Nia? "Bumbunya cuma dua, cabai rawit merah dan bawang merah. Ada satu bumbu lagi, tapi rahasia. Kalau terasi, kan belum tentu semua orang suka terasi," ujarnya sambil asyik melayani pembeli.

Cara membuat sambal geledek ternyata cukup sederhana. Nia tak sungkan membocorkannya; bawang merah halus ditumis sampai harum, masukkan cabai rawit merah halus, lalu masak hingga matang. Nia biasa memasaknya selama 1,5 jam. Minyak goreng yang digunakan harus banyak agar sambal tidak mudah gosong.

Nasi kucing sambal geledek adalah menu yang terdiri dari nasi putih, orek tempe sambal hijau, mi goreng, ayam suwir daun jeruk, dan tentunya, sambal geledek. Satu porsi nasi kucing sambal geledek sebanyak porsi nasi kucing pada umumnya, dihargai Rp8.000. Sementara untuk teman bersantap, Anda bisa memilih di antara sate kerang, sate telur puyuh, sate kikil, sate usus, sate ampela, tempe mendoan, ataupun bakwan jagung. Berbagai jenis sate yang sebenarnya telah matang tersebut akan dibakar dahulu sebelum Anda menikmatinya. Hmmm, aromanya semakin menggoda!

Bersama nasi kucing sambal geledek, Nia ingin menjadikan kuliner rakyat ini bisa lebih dikenal masyarakat luas, bahkan masuk pada segmen yang lebih modern. Di luar JFFF, Nia menyewa tempat di Food Temptation Mal Kelapa Gading, sebelumnya Nia membuka di angkringan Jalan Pramuka, Jakarta Timur.

“Saya ingin membawa nasi kucing yang merakyat ke pasar modern, seperti mal dan JFFF ini. Lauk boleh sama, tapi bahan dan bumbu berbeda. Kalau harga cabai naik, itu pernah saya alami, saya akan jual rugi. Karena kalau cabainya dikurangi, sambalnya jadi kurang pedas, kurang geledek,” tutupnya.

Berani mencoba nasi kucing sambal geledek, yang pedasnya gak ngeledek alias tidak main-main ini?

0 comments:

Post a Comment

 
Photography Templates | Slideshow Software